DINDA
oleh: ristanto
Benar, aku hanya bisa terpatung bisu saat kau bertanya siapakah Dinda yang mendampingiku saat ini
Entah kau akan tahu ataukah diriku tetap terpatung bisu, mengakui bahwasanya Dindaku masihlah dirimu
Dirimu,
Dirimu yang dulu kala menggengam tanganku dengan erat kala Dinda takut
Bersandar dipundakku kala dinda letih, mencari dadaku kala Dinda tak sanggup lagi menahan tangis
dan mencari sosok bodoh ini kala Dinda tak tahu lagi harus kemana lagi
Kini engkau, yang dulu kupanggil Dinda telah menjadi Dinda bagi lelaki lain
Dinda kini engkau telah menemukan Kanda yang tak sebodoh Kandamu dahulu
Aku yang dulu bodoh karena semudah itu merelakan, tak mengusahakan, dan tak mempertahankan mu
Sekarang patung ini telah menyadari sesuatu yang telah aku relakan, lepaskan tidak mungkin dapatku genggam lagi
Dinda, engkau tetaplah menjadi Dinda dihatiku baik dulu, sekarang, ataupun nanti
Hanya saja, mungkin kan ku samarkan namamu menjadi seorang sahabat, karena tak berhak lagi diri ini memanggilmu dengan kata Dinda lagi.
salam dari hati yang masih tertaut dengan namamu, dengan kasihmu, dengan cintamu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar